Minggu, 03 Juni 2012

Touring to Sedudo Waterfall (PART 1)

Inilah pertama kali kita dapat melakukan touring dengan peserta yang lumayan banyak. Ada 11 orang peserta dengan menggunakan 6 unit motor. Acara ini sendiri di prakarsai oleh teman sekaligus koordinator kita, Deny Warsigit. Dengan persiapan yang terkesan mepet, alhamdulillah touring ini dapat berjalan dengan lancar.
Kami berangkat dari Surabaya pukul 23.30 pada hari Sabtu 26 Mei 2012. Itu sudah molor sekitar 1 jam dari jadwal semula, hehehe. Terlebih dahulu berkumpul di rumah koordinator kita. Peserta yang berangkat dari Surabaya ada 9 orang dengan 5 motor. Teman kami yang dua orang lagi, Hardika dan Jaka akan bergabung dari Jombang. Mereka nunggu di alun2 Jombang. Setelah logistik nasi bungkus dan air mineral dibagikan oleh Deny (gratis loh..) kita langsung berangkat. Perjalanan kita cukup lancar, hingga pada saat akan memasuki kota Jombang ada satu kendala. Kunci motornya Rizal jatuh di jalan. Hal ini baru diketahui saat masuk ke SPBU Mojokerto untuk isi bahan bakar. Terpaksa kita harus bongkar-bongkar jok motornya Rizal karena bahan bakar sudah hampir habis. Kunci pas pun tidak ada yang bawa, untung ada Koordinator kita yang selalu sigap. Dia berlari mencari pinjaman kunci pas, tidak sia-sia kami memilihnya, hehehe. Setelah beberapa saat akhirnya bisa dibuat celah dari depan jok, untuk dapat diisi bahan bakar.
Perjalanan dilanjutkan ke kota Jombang untuk menjemput dua teman kami di alun-alun. Sempat kami kesasar, karena tidak tahu arah menuju alun-alun Jombang. Setelah bertanya, akhirnya sampai juga ke alun-alun tepat jam 02.30 dini hari. Hardika dan Jaka pun sudah ada disana. Ini pun molor dari jadwal, seharusnya kami sudah sampai di Nganjuk. Ya sudah, karena udara malam yang menusuk, perut kami jadi keroncongan. Untung aja ada bekal nasi bungkus yang tadi dibagikan Deny. Langsung saja santap malam, atau lebih tepatnya pagi dini hari. Setengah jam kemudian langsung tancap gas untuk menuju rumahnya Deny yang di Nganjuk. Menjelang Subuh kami sudah sampai Nganjuk. Tragedi kunci hilang kembali terjadi. Kali ini menimpa motornya Hardika. Dia baru sadar ketika masuk ke pelataran rumahnya Deny. Ada-ada saja kendalanya. Mereka, para korban kunci hilang akhirnya sepakat menunggu pagi untuk pergi ke tukang kunci. 
Makanan ringan dan kopi hitam panas menjadi pengantar kita istirahat pagi. Kartu remi pun siap dimainkan. Waktu itu yang masih melek ada Rendi, Udiek, Agung, Jaka, Deny (yang mbuatin kopi), yang lainnya sudah pada tepar. Harus diakui ini kopi bener-bener mantap sodara. Pahitnya gak ketulungan, sampai-sampai bikin orang tidak bisa tidur.

0 komentar:

Posting Komentar